Sabtu, 25 Agustus 2018
Upaya Makar #2019ganti Presiden Hingga Emak-Emak Dimoblilisasi Gerakan Politik
16.45.00
No comments
Pandangan politik
pribadi.
Sebagai pengantar saya
ingat kata bung Karno yng mengatakan
“Perjuanganku Lebih Mudah
Karena Mengusir Penjajah, Tapi Perjuanganmu Akan Lebih Sulit Karena Melawan
Bangsamu Sendiri”
Ir. Soekarno
Belakangan ini para oknum
semakin berani dalam meluapkan ketidak tahuannya dalam berpolitik praktis, kita
lihat realitas bahwa presiden terpilih tidak dihargai oleh masyarakatnya
sendiri dalam tanda kutip “sebagian
orang yang kerdil dan sembunyi dibalik tempurung.”
Mereka tak sadari otaknya
yang beku atas doktrin satu sisi dan membuatnya radikal. Bangsa yang kian arif
atas keberagaman suku dianggap kelompok dan kepentingannya lah yang harus
diperjuangkan hingga memunafikkan saudara sebangsa setanah air, padahal
keberagaman dan perbedaan sudah diselesaikan oleh para pejuang dahulu kita yang
tertuang dalam Pancasila dan UUD 1945.
Lonceng belum berbunyi
kegaduhan sudah menjadi api. Aksi makar semakin membuat masyarakat resah dengan
bukti penolakan-penolakan terhadap kehadiran para kaum oposisi, contohnya Riziq
dihadang dikalimantan Barat 2017 lalu, Ratna Sarumpaet dan Rocki Gerung akhir-akhir
ini ditolak kehadirannya di bangka belitung. Fahri hamzah ditolak berceramah di
UGM, Ust, Felix Siau ditolak di Cimahi dan lain sebagainya. Karena kuat terindikasi
ajaran sesat dan radikal dan masih banyak contoh penolakan lainnya. Lalu
pertanyaannya mereka ini mewakili siapa? Apakah bawa-bawa nama rakyat lalu isi
otaknya untuk kepentingan rakyat? Atau hanya untuk popularitas, kegaduhan,
memecah belah bangsa?
Usikan ini membuat saya
sebagai manusia yang besar atas kebebasan merasa terdiskriminasi lewat jalur
serampangan. Seorang Waki ketua DPR dalan acar Ngopi Bareng di salah satu
tempat dimana seorang pemimpin RI dibesarkan berani memberikan konsep dan
narasi atas nilai buruk Presiden RI ke 7 yang saat ini menjabat.
Dia adalah kelompok manusia
yang ikut andil dalam aksi 212 , berdiri memberikan orasi seolah ada orang yang
mempunyai kekuasan layak dikebiri hak-haknya atas hukum. Tentu hal bukan by accident tapi harus dibongkar bahwa
pemikirannya yang konseratif membawa kegaduhan dalam berdemokrasi.
Hukum sudah berjalan,
melalui poros aturan perundang-undangan, tapi oknum yang kerdil tetap merampas
hak manusia lain dengan mengintervensi kasus humum yang sedang berjalan. Bagaimana
dengan kasus besar lain yang menyebabkan bangsa kita terpuruk? Karena otaknya selalu
melindungi kasus ketamakan sohibnya. berjalan dengan menyandung krikil yang
tajam dan akhirnya tersungkur.
Orang bersembunyi dibalik
jubah yang selalu menyuarakan peperangan, padahal bangsa kita tidak pernah
dilanda penidasan. Bahkan pada berbagai kejadian para mujahid-mujahid inilah
yang berhasil menyabut nyawa manusia tak bersalah tandakutip “Terorisme”. Duka terus
mengalir kepada keluarga korban, karena nyawanya terpaksa dicabut akibat kaum
mujahid. penyebab terorisme dianggap hal yang sepele, lagi-lagi para tempurung
selalu menyuarakan kebatuannya yang tidak berdasar.
Memebentangkan tulisan #2019ganti
presiden pada kesucian ibadah haji, masjid dipaksakan jadi kampanye politik.
lalu dimana ruang kenyamanan beribadah? Ruang dimana itu adalah hal yang sakral,
hanya ada urusan vertikal lalu dinodai dengan politik kekuasaan. Menuduh sang
penguasa mengkriminalisasi ulama. Dasarnya apa? Dasarnya adalah otak batu yang
membeku perlu diberi penanganan yang serius dengan bergaul bersama orang-orang
yang tak sama dengan otaknya yang kerdil.
Para manusia
berlomba-lomba menghina simbol negara, padahal dibalik itu ada misi kekuasaan
yang hina. Menghina orang lain lalu ia mengaggap dirinya paling mulia, tidak
dapat beradaptasi, menutup mata lalu berjalan dengan menyandung krikil yang
tajam.
Dimanakah letak
kesempurnaan manusia? Berbagai Filsuf mempunyai konsep bahwa kebenaran itu
tidak mutlak karena konsep pemikirannya tidak selalu abadi. Selalu ada
pembaharuan dalam berfikir dan mencari kebenaran karena sejatinya manusia tetap
manusia dan manusia pada dasarnya sama, mempunyai moralitas yang sama tinggal
bagaimana manusia menggunakannya.
Bagaimana dengan konsep
oposisi yang menaruh pada wanita hingga ikut campur masalah politik? Wanita
yang berjuang dalam politik tidak lagi dalam keadaaan dilarang, bahkan wanita
boleh ikut andil dan memperjuangkan hak-hak kaum hawa. Dalam politik nasioanal
banyak dikenal para pejuang hak-hak wanita, tapi bukan semata-mata memberikan konsep
agregasi pada calon presiden dan wakil presiden semata.
Ada disana pejuang kaum
wanita seperti politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka, aktivis Yenni
Wahid, Walkota Surabaya Tri Rismaharini, Mentri keuangan Sri Mulyani, Mentri
Kelautan Susi Puji Astuti, Menlu Retno Marsudi dan masih banyak lagi kaum
wanita yang berkarir dalam bidang politik dan pemerintahan.
Tapi masalahnya apakah mereka
memperjuangkan hak-hak wanita selama ini? Adakah keuntungan dari hal sikap
politik praktis mereka? Padahal seharusnya mereka mementingkan konsep
kesetaraan gender dan kaum hawa sehingga nantinya tidak dalam keadaan diskriminasi dari kaum laki-laki.
Jumat, 06 Juli 2018
Nasib Tagar #2019GantiPresiden Semakin Kandas
![]() |
| Gambar: Egi Kurniawan |
Gaya politik belakangan ini sebenarnya berbeda dengan
bentuk politik lama memanasnya situasi lantaran pemimpin yang sedang berkuasa sedang
menjalankan tugasnya dengan suatu kebijakan yang populer salahsatunya kebijakan
yang sangat strategis adalah pembangunan dibidang infrastruktur yang dibangun oleh
pemerintahan Joko Widodo.
Gebrakan infrastruktur pun tak main-main, dalam kurun 5
tahun pemerintahannya Jokowi berhasil membangun berbagai sarana umum untuk
menunjang kebudayaan baru, salah satunya adalah Tol, Bendungan/irigasi, Padat karya,
Transformasi Agraria/Sertifikat tanah, berbagai bandar udara, pelabuhan, LRT
(Light Rail Transit) dan sebagainya.. mungkin kita tidak dapat menyebutkannya
satu-persatu tapi yang jelas poinnya adalah fokus dari pemerintahan Jokowi adalah
infratruktur dan pelayanan publik sebagai modal awal untuk membangun sumber
daya manusia.
Berbagai kebijakan yang akan menyatukan bangsa ini
sesuai amanat pancasila dan konstitusi, dengan lahirnya jiwa kebinekaan terebut
sangat disayangkan para kaum yang panatik terhadap agama lalu muncul dan merasa
dikriminalisasi padahal sedikitpun Jokowi tak ingin membeda-bedakan bangsanya.
Para kaum pembenci dan oposisi pemerintah diawali dari
pemilihannya sebagai presiden 2014 silam yang mana pada pemilihan tahun itu
pula muncul prbedaan dan pergulatan politik yang dinilai menjauhi adab kebuda
ketimuran itu sendiri, karena pasalnya Jokowi yang merupakan anak si tukang
kayu difitnah habis-habisan mulai dari keluarnya majalah obor rakyat yang
mengatakan jokowi terlahir dari keluarga PKI (Partai Komunis Indonesia), anak
seorang pengusaha singapura Oey Hong Liong dan pro terhadap asing/aseng dan
sebagainya.
Fitnah 2014 lalupun berhasil mempengaruhi pemikiran
masyarakat sehingga para oposisi yang kalah silam partai pengusung Jokowi hanya
5 partai yaitu PDI, Nasdem, Hanura PKPI. Sayangnya meski difitnah sampai saat
ini para oposisi semakin tunduk padahal dulu rivalnya Prabowo Subianto memiliki 6 partai pendukung
yang didalamya adalah Geindra, PAN, PPP, PKS, Demokrat dan Golkar. Artinya
partai pendukung Prabowo lebih berkuasa ketimbang partai pendukung Jokowi,
sehingga memanasnya perpolitikan dalam negeri.
Pada pemilihan presiden 2019 mendatang para partai
yang telah menentukan sikap untuk mendukung Jokowi ada 8 yaitu PDI, Golkar,
PPP, Nasdem, Hanura, PKB, Perindo, PSI dan ada tinggal beberapa partai lagi
yang belum menentukan sikap termasuk Demokrat, PKS, Gerindra, dan PAN.
Koalisi Jokowi pada pertarungan 2019 akan semakin kuat
karena figur yang ditampilkan oleh para oposisi tidak mempunyain elektabilitas
yang kuat, termasuk ketum Gerindra Prabowo subianto karena pasalnya Prabowo
telah kalah dalam beberapa kali pemilihan presiden dan wakil presiden.
2018
lalu perpolitikan semakin memanas dengan hadirnya tagar #2019GantiPresiden,
tetapi sayangnya kondisi ganti presiden semakin redup karena jagoan pilkada
serentak termasuk pemilihan Gubernur 17 provinsi yang nantinya akan mementukan
arah pemilihan presiden 2019.
Sangat mengejutkan ketika jagoan para oposisi nyungsep
termasuk pasangan no urut 4 pada pemilihan gubernur jawabarat, padalah dalam
wawancaranya di Kompas ia menganggarkan dana 300 miliar untuk bertarung di Jawa
Barat yang di usung oleh partai Gerindra. Meski Jawa Barat termasuk magnet perpolitikan
nasional pasangan no. 4 pendukung #2019GantiPresiden nasibnya disingkirkan oleh
lawannya Ridwan Kamil.
Tetapi ada yang menarik pada pemilihan gubernur SUMUT (Sumatra Utara) yang notabenenya masyarakat SUMUT memiliki berbagai etnis dan agama, Daerah SUMUT memang lumayan panas dalam perpolitikan karena masyarakat disana akrab dengan perpolitikan sehingga kemenangan gubernur yang dijagokan oposisi/Gerindra mendapat keberuntungan sehingga Edy Rahmayadi terpilih menjadi gubernur atas rivalnya Djarot Saiful Hidayat.
Sebenarnya perpolitikan ini sungguh tragis, karena
nasib bangsa dan kebijakan adalah output dari hasil politik sehingga mereka
selalu menghalalkan segala cara untuk meraih kedudukan, contohnya pada
pemilihan gubernur DKI Jakarta, kala itu memang dipimpin oleh Ahok sehingga
para oposisi harus menumbangkannya lewat isu sara hingga lahirnya aksi-aksi
yang mempengaruhi persepsi masyarakat lalu Ahok tumbang lewat pemilu 2017 sehingga
para figur yang mempunyai strategi isu sara pun berhasil menguasai Ibukota.
Tidak sampai disitu, para pendukung #2019GantiPresiden
melakukan aksi paling baru pada 1 Juli 2018, mereka demo di depan usaha
martabak anak Jokowi di solo. Padahal tidak ada korelasinya martabak Markobar
dengan tuntutan mereka. Jadi sungguh miris ketika segala cara harus dilakukan
untuk mendapat kedudukan, sungguh bukan
budaya kita bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kebhinekaan.
Penulis: Egi Kurniawan
Senin, 02 Juli 2018
Ridwan Kamil Nyoblos di Samping Rumah Botol
![]() |
| Foto: Egi Kurniawan |
Babndung- Wali kota Bandung Ridwan Kamil bersama istri
Atalia Praratya dan satu anak laki-lainya Emmiril Khan Mumatdz hadir di TPS (Tempat
Pemungutan Suara) 21 pada Rabu, 09.30 WIB Cigadung, Kota Bandung. Kedatangannya
disambut para wartawan, warga dan panitia yang sudah menanti sejak pagi,
pasalnya orang nomor satu di kota Bandung ini telah terdaftar sebagai calon
Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 yang pemilihannya dilaksanakan pada 27
juni 2018 ini.
Ridwan Kamil berhasil mencalonkan dirinya
sebagai gubernur didampingi mantan bupati Tasik Malaya Uu Ruzhanul Ulum. Keinginannya sebagai Gubernur Jawa Barat
sudah sekitar dua tahun lalu dengan berkampanye dan berkunjung di berbagai
tempat di Jawa Barat. Partai politik pengusung Ridwan Kamil/Emil sebagai
Gubernur Jawa Barat adalah partai PPP, PKB, Nasdem dan Partai Hanura serta
ditambah partai baru PSI.
Sebagai orang pribumi Kota Bandung maka Emil mestinya
mendapat dukungan penuh dari daerah asalnya ini. (RK) Ridwan Kamil nomor urut satu memang sudah
terkenal prestasinya dengan menjabat orang nomor satu di Kota Bandung ia
mengubah kota menjadi lebih kreatif dan tertata dengan berbagai perubahan
seperti membangun berbagai taman, tempat olahraga, gedung kreatif, trotoar dan
fasilitas umum lainnya.
Uniknya lagi tempat pencoblosan suara di TPS
21 berada tepat disamping Rumah Botol milik RK dan dihibur oleh para cosplay,
disana ada Captain American, Batman dan Iron man. Lebih uniknya lagi RK datang
bersama istri dan anaknya mengganakan jersey berwarna merah menandakan
dukungannya pada piala dunia yang bergulir 2018 ini. RK mengenakan jersey Spanyol,
istrinya Atalia Portugal dan anaknya Emmiril berjersey Inggris.
Ternyata kontribusi RK tidak hanya itu, ketua
RW 08 menyebutkan tim dari RK berkontribusi dengan mendekor tarup dengan
bendera2 dubia dan hiasan lainnya yang terpasang di TPS 21 ini, tempat mencoblospun
dibagi menjadi tiga bagian pertama, 424 kedua, 474 dan yang ketiga 512. Pengisi
suara di TPS 21 ini disediakan untuk satu RW dan 6 RT di Kelurahan Cigadung
kecamatan cibeunying kaler Kota Bandung.
Para wartawan media sudah siap siaga
menyambut kedatangan RK ke TPS ini karena sebelumnya berbagai lembaga survey LSI
(Lingkaran Surveey Indonesia seperti Indobarometer dan Charta Politika
menempatkan pasangan Tindu (Ridwan Kamil- Ruzhanul Ulum) sebagai elektabilitas
tertinggi diantara paslon lain yaitu diangka berbeda-beda sekitar 36% bersaing
dengan paslon lainnya.
Jika melihat RK (Ridwan Kamil) selalu unggul
dalam hitungan suara di berbagai TPS Kota Bandung jauh meninggalkan paslon
lainnya. Bahkan pada pertengahan hari televisi Kompas telah merilis kuick count
diangka sekitar 32% disusul oleh pasangan Asyik sekitar 29% pasangan Dedi sekitar
27% dan pasangan Hasanah sekitar 12%.
Penulis : Egi Kurniawan
Kamis, 28 Juni 2018
Sengitnya Pertarungan Edy VS Djarot Rebut Sumut
| Sumber Foto : medan.tribunnews.com |
Memang pertarungan pilkada SUMUT begitu sengit, calon Guberur
no urut 1 Edy Rahmayadi dan wakilnya Musa Rajekshah (ERAMAS) sedangkan Cagub no
urut dua meruapakan seorang imigran yaitu Djarot Syaiful dan wakilnya Sihar Sitorus
(Djoss).
Figur Edy tidak lain menggambarkan sosok kepemimpinan yang
tegas, terlihat dari kasus pendemo di halaman kantor DPRD SUMUT. Saat itu ia
masih menjabat sebagai Panglima Kodam (Pangdam) I bukit barisan, Mayjen Edy
Rahmayadi menarik baju pendemo dan
menampar lengan serta melontarkan kata “Persetan” debarengi dengan kata-kata
lain dengan nada tinggi.
Meski begitu elektabilitasnya pun terus melejit karena
menjabat sebagai ketum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) diiringi
pula dengan naiknya PSMS Medan yang setelah beberapa dekade tidak terdengar
namanya di kancah nasional.
Tidak lepas dari itu tarikan politik yang kuat bukan sekedar
dari figurnya saja tetapi tidak lain pencalonannya yang diusung oleh berbagai
partai seperti Gerindra, PKS, Golkar, Hanura, PAN dan Nasdem ditambah 2 partai
pendukung yaitu Perindo dan PBB.
Jika dilihat praktek lapangannya untuk kekuatan ERAMAS ini barada
pada mesin partai karena di berbagai daerah sumatra utara partai pendukung
bekerja keras galang dukungan atau kampanya dor
to dor dan menyamakan presepsi untuk memanangkan Bakal Calon no urut 1.
Sebagai orang sumatra sudah pasti persepsinya mengarah pada
ERAMAS daripada Bacol (bakal calon) no urut 2 karena berbagai hal yang tidak
sinkron dengan persepsi masyarakat SUMUT.
Mari kita bahas Bacol no 2 yang hasil quick count (Hitung Cepat) kalah telak dengan Bacol no. urut 1.
Bagaimana dengan presentase Figur penantang Djarot Saiful
Hidayat dan Wakilnya Sihar Sitortus?
Djarot saiful kelahiran Gorontalo merupakan orang yang
berpengalaman di bidang pemerintahan pada tahun 20014-2019 ia berhasil menjadi
anggota DPR RI dengan perolehan 69.053 suara untuk pemilihan jawa Timur VI .
Sebelum menjabat sebagai anggota DPR RI Ia merupakan seorang dosen di
Universitas Surabaya serta menjadi pembantu rektor I pada 1997-1999
di universitas tersebut. Setelah itu ia memlilih menjadi politikus PDIP dan
menyongsong pemilun pada tahun 1999 disusul duduki jabatan DPRD jawa Timur,
jelang pemilihan wali kota Blitar iapun mencalon dan berhasil menjadi wali kota
blitar periode 2000-2005 setelah itu ia mencalonkan kembali dan menuai
keberhasilan dan melanjutkan 2005-2010.
Kerja kerasnya mendapat penghargaan Djarot pernah menerima
Penghargaan Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah di tahun 2008. Selain
itu, dia juga menerima Penghargaan Terbaik Citizen's Charter Bidang Kesehatan
Anugerah Adipura selama 3 tahun berturut-turut yaitu dari tahun 2006, 2007, dan
2008.
Perjalanan karirnya tidak semulus jalan tol memang karena
pada tahun 2014 setelah dilantik menjadi wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi
Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) sebagai gubernurnya, pada saat itulah seorang
jarot mulai di terjang berbagai gempuran dari oposisi pemerintah. Basuki yang
meupakan rivalnya di DKI harus masuk ke bui karena dinilai menistakan agama
Islam dan di vonis dua tahun penjara. Setelah itu ia dilantik presiden Joko Widodo
di Istana Negara pada Kamis, 15 Juni 2017. Ia meruapakan Gubernur DKI ke tiga
setelah awalnya dijabat oleh Jokowi yang kini menjadi Rresiden RI dan kedua
adalah Ahok yang tersandung kasus hukum dan digantikan olehnya.
Berbagai permasalahan kepemimpinan Ahok menarik dan dampak
historisnya dilimpahkan kepada Djarot, seperti sengketa tanah dan penggusuran
tanah di Jakarta, permasalahan merekapun semakin berat karena Ahok
terus-terusan di Demo dengan tuduhan pasal penistaan agama.
Hanya sisa empat bulan jabatan Djarotpun berakhir hingga
mencalonkan kembali menjadi wakil Gubernur DKI mendampingi Ahok (Basuki Tjahaja
Purnama) . Nama Djarotpun semakin tenggelam setelah kalah dalam pemilihan
gubernur DKI 2017 lalu.
Sayangnya tidak sampai disitu Djarot yang meruapakan kader
PDIP melanjutkan perjuangannya untuk bertarung di SUMUT melawan bacol Edy
Rahmayadi. Dorongan partaipun menjadikan Djarot populer kembali meski tidak
rasional karena begitu jauh ia hijrah dari Jawa Timur menuju DKI lanjut ke
SUMUT. Lantas masyarakatpun bertanya-tanya mengapa ia sampai berani ambil
keputusan dan hijrah ke sumut untuk menjadi orang nomor 1 di SUMUT?
Dari segi hukum : UU pilkada tentang pemilihan Gubernur
telah disesuaikan sesuai kebutuhan dan sah sebagai Cagub Sumut.
Dari segi Norma : Tidak ada yang dipermasalahkan karena
setiap orang mempunyai hak memilih dan dipilih sesuai domisili masing-masing,
bahkan yang menarik yaitu wakilnya Sihar Pangihutan Hamonangan Sitorus (Sihar
Sitorus) yang merupakan seorang pengusaha sukses asal Sumatra Utara merupakan orang
asli suku Batak dan beagama Kristen.
Artinya Sumut lahir dari kebanyakan orang bersuku batak dan
tidak sedikit pula beragama kristen presentasenya suku batak adalah 41.93 % dan
suku jawa 32. 62 % dan sisanya suku lain.
Jadi sebenarnya pasangan Djarot Sihar Sitorus (DJOSS) sudah lengkap mewakili
imigran Jawa serta suku batak kebanyakan orang di SUMUT.
Lalu apa masalahnya yang menimpa Bacol ini? Mari kita bahas
kembali.
- Coba kita ingat kembali pada tanggal 27 juli 2015 Gubernur Sumut yang merupakan suku jawa terjerat kasus korupsi dana hibah dan dana bansos H. Gatot Pujo Nugroho diseret KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) bersama istrinya yang di vonis 2,6 tahun oleh PN Jakarta dan Gatot divonis PN Medan enam tahun penjara, denda Rp 200 juta dan Jaksa mewajibkan terdakwa mengganti kerugian negara 2,8 Miliar subsider empat bulan kurungan
- Terlalu ambisiusnya Djarot dan partainya PDIP untuk menguasai suara Nasional hingga mendedikasikan pekerjaannya untuk rakyat SUMUT, padahal sebelumnya ia tidak mempunyai hubungan (chemistery) di daerah sumut.
2. Berkiprah di institusi TNI
3. Didukung banyak partai nasional baik incumbent dan oposisi
4. Dorongan #2019ganti presiden
5. #2019gantipresiden tidak berarti karena Edy diawasi dan di setir oleh partai koalisi merah putih/pemerintah. (Jokowi)
6. Yang bekerja galang suara adalah partai
Nah, dari kasus inilah mungkin masyarakat sumut merasa kesal
sehingga berpresepsi koruptor pada Gatot hingga tidak lagi sepenuhnya percaya pada
imigran.
Kesimpulan
:
Perbedaan
mendasar Paslon no.1 dan 2 adalah pada Bacol pemimpinnya yaitu Let Jend Purn Edy
Rahmayadi:
Kelebihan :
Kekurangan :
Sedangkan Drs. Djarot Saiful
Hidayat berkiprah, berpengalaman serta berkorban langsung kepada masyarakat:
1. Sudah berpengalaman dalam pemerintahan,
bagaimana berkomunikasi dengan rakyat dan mengetahui apa kebutuhan rakyatnya.
2. Predikat pendidikan baik
3. Menjunjung tinggi pancasila dengan bukti
berdampingan non muslim (Ahok) dan (Sihar Sitorus)
4. Ingin melawan korupsi di sumut.
5. Berbagai etnis, suku, agama adalah bagian
darinya.
Kekurangan:
1. Ambisius mengikuti perintah PDIP (Megawati)
Copy Writer: Egi Kurniawan
Pustaka:
https://eramas.id/pilkada-sumut/6-partai-politik-pengusung-dan-2-partai-politik-pendukung-edy-rahmayadi-dan-musa-rajekshah-eramas/
http://wikidpr.org/anggota/5403631742b53eac2f8ef74e
https://news.detik.com/berita/3531141/perjalanan-djarot-dari-wali-kota-blitar-hingga-gubernur-dki
https://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Utara
https://regional.kompas.com/read/2016/11/24/17291581/gatot.pujo.nugroho.divonis.6.tahun.penjara
Selasa, 13 Februari 2018
Kota Bandung Akan Punya Moda Transportasi Metro Kapsul
![]() |
| Riwan kamil, dalam acara pencanangan Metro kapsul (Foto:Egi Kurniawan) |
Bandung, 12 Februari 2018. Setelah lama menunggu kehadiran transportasi baru yang sejak tahun lalu armada metro kapsul telah dipajang di samping masjid Raya Kota Bandung. Kini Pemerintah Kota Bandung telah melakukan pencanangan Metro Kapsul di jl Dalem Kaum yang di hadiri Walikota Bandung, Pejabat PEMKOT, Dinas Perhubungan (DISHUB), pihak Pengembang yaitu PP Construction & Investmen serta wartawan media.
Dalam acara pencanangan tersebut setidaknya ada beberapa point yang disampaikan oleh wali kota Bandung, salah satu nya adalah kepadatan pengguna jalan yang dipenuhi oleh kendaraan bermotor, karena berdasarkan riset menurutnya pengguna kendaraan bermotor menempati posisi pertama penyebab kemacetan. Uniknya pria yang sering disebut Emil ingin mencontoh transportasi massa kota Bandung agar seperti di Hongkong yang mempunyai transportasi Light Rapid Transit (LRT) dan juga seperti di Singapore yang mempunyai transportasi Mass Rapid Transit (MRT), tetapi sayangnya biayanya sangat mahal sehingga transportasi metro kapsul lah yang layak dibangun.
Biaya pembangunan transportasi Metro Kapsul ini 50-80% dana nya berasal dari pengembang yaitu PT. PP (persero) Tbk serta karya asli anak bangsa, para pengembang sendiri tercipta atas ide para insinyur di tanah air sehingga 98 % bahan pembuatnya di datangkan dari perusahaan itu sendiri yang pabriknya terletak di Setrasari, Gedebage Bandung.
Rute Metro kapsul Bandung akan dibangun sepanjang 8,3 km berawal dari stasiun Hall kemudaian melintasi Otista, Jl Dalem kaum, Jl Dewi Sartika, Jl Pungkur, Jl. Buah Batu, Jl. Palasari, Jl Jend A. Yani lalu kembali ke stasiun Hall. Untuk pembangunan itu sendiri kata Emil membutuhkan waktu 4 tahun serta siap pakai dalam kurun waktu 6 tahun.
Jumat, 09 Juni 2017
Sambutan Spesial Indonesia Atas Kedatangan Salman
Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz Al
Saud ke Indonesia merupakan kunjungan yang bersejarah setelah 47 tahun lalu
Pemerintah Arab Saudi berkunjung ke Indonesia. Rombongan Salman dengan jumlah anggota 1500-an orang ini
menarik perhatian serta membuat tuan rumah Indonesia kususnya presiden Joko
Widodo mempersiapkan sambutan dengan matang.
Beragam persiapan
dilakukan diantaranya Presiden Jokowi menjemput langsung ke depan pintu pesawat
Raja Salman lalu mempersiapkan tangga khusus turun pesawat dan tangga khusus
juga menuju Gedung Nusantara untuk sang raja. Sebelum kedatangan raja telah
dilaksanakan gladi bersih pada 28 Februari lalu saat kedatangannya di Gedung
Paripurna ketua DPR memberi sambutan dan pidatonya, setelah itu pemutaran film
tentang hubungan lama Indonesia dan Saudi.
Pengamanan ring 1 oleh
TNI AU juga diberikan oleh rombongan Salman, sementara itu mentri perhubungan mengeluarkan
Notice To Airman demi menyambut orang nomor satu Arab Saudi maka bandara
ditutup 30 menit sebelum kedatangan raja
Salaman. Tidak hanya itu Ketua DPR Setya Novanto
pun mengimbau kepada semua anggota legislatif agar hadir meski dalam masa reses.
Persiapan selanjutnya juga dilaksanakan di masjid Istiqlal Jakarta Pusat,
seperti mempersiapkan toilet khusus dan warna yang tidak mencolok serta
memberiakn wewangian aroma kayu gaharu.
Setelah itu rombongan
Salman menuju bali lalu tiba pada Sabtu (4/3). Persiapan yang diberikan adalah
kendaraan yang akan ditumpangi sang raja yaitu Mercedes-Maybach S600. Ketika
rombongan Salman datang ke Bandara Ngurahrai, tak kurang dari 35 penerbangan 35
penerbangan dari dan menuju Denpasar, Bali
dihentikan. Lift portable juga dipersiapkan oleh petugas Bandara, Raja
dan rombongan disambut dengan Tari Pendet.
Pengamanan
juga ketat, TNI AL menjaga di sekitar pantai di mana Raja Salman akan menginap.
Sekitar 2.500 personel keamanan dikerahkan untuk menjaga Raja Salman dan rombongan,
Jumlah ini terdiri dari satuan khusus antiteror, penjinak bom, dan regu
penembak jitu. Agar rombongan sang raja seperti berada di Saudi pemerintahpun
menyediakan tunggangan Unta. Itulah persiapan-persiapan yang diberikan
pemerintah Indonesia untuk rombongan Raja Salaman.
Sumber :
§ bbc.com
§ kompas.com
§ liputan6.com
Tak Gentar Dengan Era Digital
![]() |
| Foto by Egi Kurniawan |
Buku
adalah jendela dunia, buku adalah jendela ilmu, dan buku adalah guru yang tidak
pernah marah itulah yang sering kita dengar tentang buku. Pria bernama Wagino
adalah penjual buku di Jalan Dipati Ukur Bandung, laki-laki paruh baya ini
merasa merdeka jika ia bisa membuat bisnis sendiri yang tidak lain adalah menjual
buku.
Walau
lapaknya berada di zona merah atau tepat di badan jalan ia tetap melanjutkannya
hingga saat ini. Ia mengaku pernah didatangi oleh “Preman, SATPOL PP bahkan
Polisi, meski begitu saya tidak masalah karena mereka juga tampaknya sama-sama
segan dikarenakan keadaan rambut yang sama-sama memutih. Pungkasnya”
Bisnis
buku awalnya dari tahun 1984, menurut peria lulusan S1 di salah satu
Universitas di Bandung ini karena ia tertarik untuk minat baca. “Waktu kuliah
saya tidak mampu beli buku tiba-tiba
teman satu kelas pesan buku sama saya, ternyata dari situ saya mendapat
keuntungan sekitar 5%, lama kelamaan saya suka bisnis buku dan lanjut sampai
sekarang. Menurutnya buku yang laris berhubungan dengan Akuntansi, Hukum,
Satra, Manajemen, dan Agama.
Kini
pak Wagino telah mempunyai tiga cabang toko, yang pertama di Jalan dipati Ukur
kedua di Salman ITB dan yang ke tiga di UNPAD Djatinangor. Keuntungan buku yang
ia jual 5%, 10%, 30%, 100%, bahkan 600% seperti buku Bibawah Naungan Bendera
Revolusi yang pernah ia jual kepada Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (AHER).
Pria
asal Banyumas ini akan tetap melanjutkan bisnisnya di bidang buku selagi
masyarakat membutuhkannya, bahkan ia juga berjualan online yang dibantu dengan
anak kandungnya. Keunikannya ia tidak hanya berjualan tetapi ia juga memberikan
penjelasan dan pemahaman tertentu kepada konsumen yang datang.
Siapa Bilang Ujian Nasional Dengan Komputer Itu Horor
![]() |
| Foto from Egi Kurniawan |
Bicara masalah Ujian
Nasional (UN) itu seperti momok bagi siswa-siswi dikelas duabelas bahkan banyak
yang khawatir tidak mendapat mengerjakan soal ujian dengan benar. Yah seperti
yang tampak dalam foto diatas baru selesai UN sesi dua pada pukul 12.00 inilah
suasana dan ekspresi siswa-siswi di SMA Pasundan 1 Bandung tahun ini. “Ujian
dilaksanakan berbasis komputer lebih efektif dibanding ujian tulis di kertas,”
Ucap salah satu siswa dalam wawancara di lokasi.
Siswa-siswi UN di SMA ini tercatat 728 peserta yang terdiri IPA dan IPS,
ujian dibagi tiga sesi, sesi satu pukul 08-10 sesi dua 10-12 WIB lalu dilanjutkan sesi
tiga pukul tiga sore WIB. “Ujian sangat menyenangkan dikarenakan ada pilihan
untuk ragu-ragu dalam pilihan bergandanya jadi bisa dilewat dan mengerjakan
soal yang lebih mudah terlebih dahulu,” ucap salah seorang siswa. Menurut bapak
karli salah seorang pegawai di Sekolah tersebut ujian diawasi guru luar,
artinya sebagian guru yang disini mengawas di sekolah lain dan dari sekolah
lain yang mengawas disini, bahkan siang itu penulis melihat polisi sedang duduk
di pos pak Karli berjaga.
Suasana seperti biasa tidak
ditemukan siswa-siswi yang histeris atau setres, malah ditemui siswi bernama
Erditha yang saat itu sedang melengkapi berkas untuk melamar calon Polisi
Wanita (POLWAN). Sepanjang jalannya ujian pak Karli mengaku tidak ada masalah
dengan ujian dikomputer yang telah berlangsung karena sudah uji coba dalam Try
Out dan kondisinya aman-aman saja alias tidak error.
Untuk
melengkapi informasi kami coba mengambil gambar di dalam ruangan tapi sangat
disayangkan tidak diperbolehkan oleh pengawas dengan alasan UN tidak sama
dengan belajar hari biasa.
Jupe Lawan Penyakitnya
Wajah
berhias senyum dalam foto-foto yang diunggah penyanyi dangdut Julia Perez alias
Jupe pada akun Instagram-nya, ternyata menyimpan kegetiran. Wanita yang akrap
disapa Jupe sedang menjalani masa-masa gertirnya di Rs Cipto Mangun Kusumo,
penyakit yang ia derita bukan hal main-main Kangker Serviks sedang ia lawan
agar ia dapat bertahan hidup.
Tak
tanggung-tanggung sejumlah Artis/Kerabat dekat pun ingin menjenguk Jupe yang
sedang berbaring di Rs, seperti Ruben Onsu ia
berkata bahwa Jupe sempat tidak percaya diri lagi dan berkata
"kapan gue sembuh, kurang sabar apa gue hadapin ini semua."
Kaki
yang bengkak pun mulai mengempis. Namun, hingga kini dirinya belum juga
diperbolehkan pulang dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Cukup lama
berada di rumah sakit membuat Julia Perez pun tak lagi beraktivitas di panggung
hiburan. Sepertinya ia kangen akan masa-masa keemasannya, untuk menghilangkan
kerinduannya ia pun mengunggah beberapa foto terbaik dirinya kala dirinya masih
sehat. terlihat di akun Instagramnya ia sempat difoto oleh Rio motret disaat ia
berbaring sakit, sepertinya foto itu membuat netizen kagum bahwa Jupe masih
berusaha ceria dan tidak menutup diri atas penyakitnya.
Saat ini
ia merasakan sakit pada kakinya karena
kakinya mengalami pembengkakan, jika berjalan ia merasakan sakit.
Beberapa
lama dirawat di rumah sakit, kondisi kesehatan Julia Perez rupanya tak kunjung
membaik. Belum lama ini Jupe bahkan sampai harus menerima donor darah karena
kesehatannya yang terus menurun.
Julia
Perez hanya bisa pasrah ketika selang infus dipasang di kedua tangannya. Namun
hal itu rupanya belum cukup menstabilkan kondisi kesehatan Jupe seperti sedia
kala. Belum lama ini Jupe bahkan sampai harus menerima donor darah karena
kesehatannya yang terus menurun. Julia Perez hanya bisa pasrah ketika selang
infus dipasang di kedua tangannya. Namun hal itu rupanya belum cukup
menstabilkan kondisi kesehatan Jupe seperti sedia kala.
Kamis, 11 Agustus 2016
Turnamen FTIK CUP Fakultas Teknik UNIKOM 2016
06.14.00
No comments
Pertandingan futsal dimusim akhir smester genap
Unikom Bandung adalah salahsatu universitas swasta terbaik di kota Bandung, di kampus ini terdapat berbagai jurusan baik teknik maupun non teknik. Strategi untuk mempersatukan antar mahasiswa salahsatunya yaitu dengan pertandingan futasl yang diadakan setiap jurusan dan bisanya diadakan setiap tahun dan panitianya juga berasal dari Himpunan Mahasiswa (HIMA) jurusan itu sendiri, tapi pertandingan kali ini sangat berbeda yaitu pertandingan dengan merebutkan piala bergilir dan diadakan satu fakultas Teknik UNIKOM Bandung.
Adapun acara puncak FTIK CUP dilaksanakan pada hari minggu (31-Juli-2016) pertandingan berlangsung sengit dan di akhiri dengan adu pinalti antara Timnas SI A unggul atas Mahasiswa Sore.
"Sebenarnya turnamen ini dipersiapkan matang-matang oleh HIMA IF dan karena ini rencananya adalah piala bergilir maka tuan rumah selanjutnya adalah dari tim yang memenangkan pertandingan FINAL tidak lain adalah TIMNAS SI A. Adapun persiapan panitia yaitu bekerjasama dengan tim KSR (Korps Sukarela) dan membagi panitia atas beberapa bagian sie panitia seperti Keamanan, ADM, Pubdekdok, Konsumsi, Humas, Bendahara, Logistik, Sekretaris dan Danus." ucap Rusdi ketua pelaksana turnamen FTIK.
Jumat, 15 April 2016
Kompol.Rahmat Mardian Atasi Kerusuhan Bungamayang
11.22.00
No comments
Kerusuhan di daerah lampung adalah bukan hal yang luar biasa, tetapi hal yang paling biasa dilakukan oleh masyarakat di daerah ini. konflik sering terjadi, setiap kejadian anarkis yang dilakukan bersama-sama masyarakat acap kali tak terbendung oleh tim gabungan polri dan pemerintah. Seharusnya ini menjadi seorotan bagi masyarakat kita bahwa berperang itu bukan dengan saudara tanah air, tetapi berperang adalah jalan terakhir untuk menyelesaikan masalah.Negeri kita hancur rakyat kita menderita akibat biasnya amarah yang tak terkendali dan dilakukan secara bersama-sama dan tidak melalui jalur hukum yang tepat. Korban berjatuhan, keluarga yang ditinggalkan tidak akan pernah melupakan kejadian dan selalu ingat siapa yang membunuh. Luka dihati begitu perih jika sesuatu hal dilakukan dengan sengaja merusak, melukai, menganiaya dsb.
Rabu, 06 April 2016
Mengingat Masa-Masa TK dan SD
16.38.00
No comments
Ingatkah kalian masa-masa kita di bangku sekolah? Ingatkah kalian disaat upacara salah satu dari kita yang tidak memakai sepatu? topi? dasi? tali pinggang? dan bahkan ia merasa senang dan itu bukanlah kesalahan.
Awal kita masuk sekolah baik di bangku TK/SD, kita diantar baik keluarga ataupun orangtua.
"Saat itu mereka sengaja bangun pagi karena ingat bahwa pagi itu adalah awal kita menginjak bangku pendidikan, mereka membangunkan kita dan menyiapakan sarapan untuk kita makan, ya.. bahkan membungkusnya."
"Kita dipaksa mandi lalu dipakaikan bedak yang bercemongan di wajah, lanjut dipakaikan sepasang seragam sekolah lengkap dengan dasi sepatu tas dan alat tulis."
"Wahai sahabat-sahabatku sadarkah kalian sebelum keluarga kita mengantar kita kesekolah, hati mereka terasa bahagia karena melihat orang yang mereka sayangi beranjak dewasa dan ingin memulai kehidupan (interaksi) diluar rumah, padahal sejak lahir tak seharipun kita dibiarkan meninggalkan mereka."
Tanpa pikir panjang mereka mengantarkan kita sampai kesekolah bahkan mereka tak tega meninggalkan kita, sehingga mereka ikhlas untuk menunggu dan memperhatikan kita, mereka yakin bahwa seorang guru yakni pengganti orangtua dirumah dapat lebih menyayangi kita.
"Mereka sesekali melihat kita dari jendela-jendela kaca sekolah dan tersenyum manis."
Didalam hati mereka kita dianggap adalah penerus yang mempuni kuat dan mempunyai masadepan yang cerah.
"Mereka percaya bahwa kehidupan di bangku sekolah adalah tempat yang paling menyenagkan."
Karena kita dapat bertemu dengan teman, dan diberi pelajaran oleh guru yang baru dikenal.
Guru kita mengajarkan kita bernyanyi, mengeja huruf abjad, bercerita, menghitung dan menggambar.
setelah kita dibina,tibalah waktu istirahat. "Teng-teng bunyi lonceng dan akhirnya kita keluar berlarian melewati pintu kelas lalu merekapun menghampiri kita dan tak segan memeluk dan mengangkat tubuh kita."
merekapun bertanya "bagaimana belajarnya? lalu kita menjawab, dengan senyuman."
Tidak hanya itu, waktu istirahat inipun sangat dinanti, merekapun memngajak kita untuk membeli jajan."
sambil menunggu waktu masuk kembali, "kita dianjurkan bermain bersama anak-anak yang lain."
shingga mereka (ibu/ayah) berfikir. "Jika kamu terbiasa maka besok-besok kami tidak perlu menemanimu lagi."
Aye... Loncengpun kembali berbunyi. Seorang guru memukul loceng 2x "Teng-teng." Lalu begitu banyak anak-anak berlarian menuju kelas.
Banyak juga yang tidak mau masuk lagi, bahkan ada yang meminta pulang sambil menangis.
Tidak menunggu lama kitapun kembali masuk dan keluarga kita tetap menunggu dan melihat-lihat dari luar kelas.
Kita di ajarkan menenai warna-warna dan menggambar.
"Ayo anak-anak manis mari ambil buku dan alat menggambar kalian."
"Kita akan menggambar pemandangan. ucap seorang guru."
Sambil menunggu semua mengeluarkan alat gambar, lalu guru tersebut berjalan ke arah kita, lalu membantu kita menggambar.
Tak lama kemudian waktunya untuk pulang.
Loncengpun berbunyi 3x "Teng-Teng-teng, itu adalah tanda belajar berakhir.
Lanjut kita keluar dan menyalami seorang guru yang telah mengajarkan kita beberapa jam yang lewat. Setelah itu kita keluar, keluargapun ikut menyambut dengan senyuman dan menggandeng tangan kita serta sesekali mencium pipi bocah yang ia sayangi.
Tak terasa hari demi haripun seperti itu.
Ada yang hanya 1 hari sekolah ditunggu seperti itu oleh keluarganya.
Ada juga yang berhari-hari.
Bahkan ada juga yang tidak diantar oleh keluarga."Huh sedih.."
Biarkan kita mengingat betapa indahnya waktu itu belajar mengenai berseragam, sepatu, topi, ikat pinggang, dasi tas bahkan perlengkapan lainnya yang belum pernah kita pakai. Ingatkah kalian saat bersama teman kalian saling meminjam peralatan tulis, bagi-bagi jajan, menangis, tertawa,sedih dan bahkan berkelahi. yah itulah masa-masa TK/SD, kita selalu ingin ditemani oleh keluarga, dan takut dibentak oleh seorang guru. Tapi, apakah sekarang kita seperti itu? setelah kita mengenal Huruf, Warna, Menghitung dan membaca. Kita seolah-menganggap seorang guru tidak berarti bahakan kita mengacuhkan mereka disaat kita bertemu dengannya.
"Kita tidak mengingat jasanya bung..!" bahkan kita tidak perlu ditemani keluarga disaat kita belajar saat ini. Tapi ingatlah masa-masa itu tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun dan kita akan menceritakannya kepada anak-anak kita kembali bawa masa itu adalah masa-masa terindah yang pernah terjadi dalam hidup kita.
As we go on, we remember all the times we spent together and as our lives change come whatever, we will still be friends forever. And I hope you all not forget with me..
Your old Friend.
Seperti kita pergi, kita ingat semua waktu yang kita habiskan bersama dan sebagai hidup kita berubah menjadi apa pun, kita masih akan menjadi teman selamanya. Dan saya harap kamu semua tidak melupakan ku.. Teman lamamu.
Karya : Egi Kurniawan



















