Setiap orang ingin mempunyai pekerjaan yang bisa dijadikan sumber pendapatan maksimum untuk kelangsungan hidup, apalagi di tengah kehidupan masyarakat yang selalu ingin hidup banyak uang, ternyata berbeda dengan Ibukantin yang satu ini, perjuangannya selama ini tidak semata- mata demi rupiah.
Banyak orang berkeinginan mendapatkan penghasilan yang besar sehingga mampu menghidupi keluarganya, apalagi dengan orang yang telah berumahtangga tentunya berharap perkerjaan awal dapat menghasikan uang sehingga dapat memperbesar jaringankarirnya. Pilihan yang sering diambil oleh masyarakat kita adalah berwirausaha tetapi tentu tidak mudah, seperti mereka yang baru berwirausaha (berjualan) dengan niat setengah-setengah maka tidak dapat difungkiri hasilnya juga tidak akan maksimal.
Nah, tetapi berbeda dengan ibu kantin 22 ini yang akrab di panggil ibu Onyas beralamat di Tubagus Ismail Bawah Kec. Coblong Kab. Bandung. Ia adalah sosok Ibu dengan 2 anak. Ia beranggapan bahwa sesuatu itu dimulai dari yang terkecil, “Saya dulu mulai jualan tahun 2007, dan awalnya hanya berjualan gorengan,” tuturnya, setelah itu lanjut berjualan nasi dengan modal Rp 250.000,- dan hanya menyediakan 1 kg beras untuk dimasak, 1 piring tahu dan tempe goreng, tak banyak pembeli karena dihitung hanya mendapatkan keuntungan Rp 50.000,-.
Ia pun tidak menyerah begitu saja dan terus menekuninya berhari-hari dan ternyata tidak hanya sampai disitu, ia pun terus menambahkan menu ayam penyet dan sayur lainnya, ternyata mendapat banyak respon pelanggan hingga menu makanan banyak di tambah, sampai mempekerjakan 3 orang karyawan tetapi tidak begitu lama lalu ia memutuskan untuk mengerjakannya sendiri.
8 tahun telah berlalu, dan ibu Onyas pun bekerja sendirian tetapi kadang di bantu oleh sang suami, ia mempersiapkan menu dari jam 04.00, dan membuka kantinnya jam 10.00-16.00, menu makanan yang dihidangkannya sama dengan kantin lainnya seprti, berbagai lauk- pauk, gorengan dan tentunya harga mahasiswa. Saat ini terhitung 1 karung beras 10kg habis dalam 1 hari dan mendapatkan keuntungan Rp 2.500.00/hari waw...! belum lagi ditambah gaji sang suami yang bekerja di PDAM Badak Singa yang merupakan PDAM pusatkota Bandung.
Mampukah kita menciptakan peluang kerja untuk masa depan dengan gajis ebesarRp2.500.000/hari? Menurut saya itu adalah angka yang lumayan untuk setiap orang, bayangkan jika kita bekerja dalam1 bulan 26 kali dan di kali Rp 2.500.000,- maka penghasilan kitaa dalahRp 65.000.000/bulan. Semua orang pasti tertarik meski hanya berjualan nasi tapi hal itu mengalahkan gaji kantoran.











