Terimakasih Atas Kunjungan Anda

Manusia adalah makhluk yang paling sempurna, baik dari sudut pandang agama maupun kehidupan di alam semesta. Sehendaknya kita dapat berfikir mulai dini agar setiap usaha dan perbuatan dijalankan dengan ikhlas. Ilmu yang telah kita timba tak luput dari kekurangan, bermanfaat bagi orang lain adalah suatu tujuan yang mulia. Yakinlah bahwa yang menciptakan kita akan membalas perbuatan baik yang pernah terlukis.

Bermain Sepak Bola di Lapangan Gasibu Kota Bandung

Begitu senangnya melihat anak-anak yang masih gemar bermain sepak bola, karena di era melenium seperti ini banyak anak yang lebih memilih dirumah dan bermain game setiap harinya daripada harus berolahraga. Padahal usia semereka ini terbukti jika rutin berolahraga maka tubuh semakin sehat karena peredaran darah yang baik dan memacu pertumbuhan.

Buang Sampah Pada Tempatnya

Sampah adalah masalah utama di negeri ini, embuang sampah pada tempatnya adalah kewajiban semua umat manusia. Bahkan sejak kecil kita selalu di ingatkan oleh guru jangan membuang sampah sembarangan karena akan membuat lingkungan tercemar dam membuat banjir.

Kunjungi Makam Bung Karno Sang Proklamator

Negeri kita telah merdeka puluhan tahun, karena adanya sosok jiwa patriot yang rela berkorban demi kemerdekaan NKRI. Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.

Semesta Gunung Kawi IJen

Gunung adalah paku bumi yang begitu indah dipandang sehingga banyak orang berlomba-lomba mendaki dan mendapatkan moment yang spesial.

Jumat, 06 Juli 2018

Nasib Tagar #2019GantiPresiden Semakin Kandas

Gambar: Egi Kurniawan

Gaya politik belakangan ini sebenarnya berbeda dengan bentuk politik lama memanasnya situasi lantaran pemimpin yang sedang berkuasa sedang menjalankan tugasnya dengan suatu kebijakan yang populer salahsatunya kebijakan yang sangat strategis adalah pembangunan dibidang infrastruktur yang dibangun oleh pemerintahan Joko Widodo.

Gebrakan infrastruktur pun tak main-main, dalam kurun 5 tahun pemerintahannya Jokowi berhasil membangun berbagai sarana umum untuk menunjang kebudayaan baru, salah satunya adalah Tol, Bendungan/irigasi, Padat karya, Transformasi Agraria/Sertifikat tanah, berbagai bandar udara, pelabuhan, LRT (Light Rail Transit) dan sebagainya.. mungkin kita tidak dapat menyebutkannya satu-persatu tapi yang jelas poinnya adalah fokus dari pemerintahan Jokowi adalah infratruktur dan pelayanan publik sebagai modal awal untuk membangun sumber daya manusia.

Berbagai kebijakan yang akan menyatukan bangsa ini sesuai amanat pancasila dan konstitusi, dengan lahirnya jiwa kebinekaan terebut sangat disayangkan para kaum yang panatik terhadap agama lalu muncul dan merasa dikriminalisasi padahal sedikitpun Jokowi tak ingin membeda-bedakan bangsanya.

Para kaum pembenci dan oposisi pemerintah diawali dari pemilihannya sebagai presiden 2014 silam yang mana pada pemilihan tahun itu pula muncul prbedaan dan pergulatan politik yang dinilai menjauhi adab kebuda ketimuran itu sendiri, karena pasalnya Jokowi yang merupakan anak si tukang kayu difitnah habis-habisan mulai dari keluarnya majalah obor rakyat yang mengatakan jokowi terlahir dari keluarga PKI (Partai Komunis Indonesia), anak seorang pengusaha singapura Oey Hong Liong dan pro terhadap asing/aseng dan sebagainya.

Fitnah 2014 lalupun berhasil mempengaruhi pemikiran masyarakat sehingga para oposisi yang kalah silam partai pengusung Jokowi hanya 5 partai yaitu PDI, Nasdem, Hanura PKPI. Sayangnya meski difitnah sampai saat ini para oposisi semakin tunduk padahal dulu rivalnya  Prabowo Subianto memiliki 6 partai pendukung yang didalamya adalah Geindra, PAN, PPP, PKS, Demokrat dan Golkar. Artinya partai pendukung Prabowo lebih berkuasa ketimbang partai pendukung Jokowi, sehingga memanasnya perpolitikan dalam negeri.

Pada pemilihan presiden 2019 mendatang para partai yang telah menentukan sikap untuk mendukung Jokowi ada 8 yaitu PDI, Golkar, PPP, Nasdem, Hanura, PKB, Perindo, PSI dan ada tinggal beberapa partai lagi yang belum menentukan sikap termasuk Demokrat, PKS, Gerindra, dan PAN.
Koalisi Jokowi pada pertarungan 2019 akan semakin kuat karena figur yang ditampilkan oleh para oposisi tidak mempunyain elektabilitas yang kuat, termasuk ketum Gerindra Prabowo subianto karena pasalnya Prabowo telah kalah dalam beberapa kali pemilihan presiden dan wakil presiden. 

2018 lalu perpolitikan semakin memanas dengan hadirnya tagar #2019GantiPresiden, tetapi sayangnya kondisi ganti presiden semakin redup karena jagoan pilkada serentak termasuk pemilihan Gubernur 17 provinsi yang nantinya akan mementukan arah pemilihan presiden 2019.
Sangat mengejutkan ketika jagoan para oposisi nyungsep termasuk pasangan no urut 4 pada pemilihan gubernur jawabarat, padalah dalam wawancaranya di Kompas ia menganggarkan dana 300 miliar untuk bertarung di Jawa Barat yang di usung oleh partai Gerindra. Meski Jawa Barat termasuk magnet perpolitikan nasional pasangan no. 4 pendukung #2019GantiPresiden nasibnya disingkirkan oleh lawannya Ridwan Kamil.

Tetapi ada yang menarik pada pemilihan gubernur SUMUT (Sumatra Utara) yang notabenenya masyarakat SUMUT memiliki berbagai etnis dan agama, Daerah SUMUT memang lumayan panas dalam perpolitikan karena masyarakat disana akrab dengan perpolitikan sehingga kemenangan gubernur yang dijagokan oposisi/Gerindra mendapat keberuntungan sehingga Edy Rahmayadi terpilih menjadi gubernur atas rivalnya Djarot Saiful Hidayat.


Sebenarnya perpolitikan ini sungguh tragis, karena nasib bangsa dan kebijakan adalah output dari hasil politik sehingga mereka selalu menghalalkan segala cara untuk meraih kedudukan, contohnya pada pemilihan gubernur DKI Jakarta, kala itu memang dipimpin oleh Ahok sehingga para oposisi harus menumbangkannya lewat isu sara hingga lahirnya aksi-aksi yang mempengaruhi persepsi masyarakat lalu Ahok tumbang lewat pemilu 2017 sehingga para figur yang mempunyai strategi isu sara pun berhasil menguasai Ibukota.


Tidak sampai disitu, para pendukung #2019GantiPresiden melakukan aksi paling baru pada 1 Juli 2018, mereka demo di depan usaha martabak anak Jokowi di solo. Padahal tidak ada korelasinya martabak Markobar dengan tuntutan mereka. Jadi sungguh miris ketika segala cara harus dilakukan untuk mendapat kedudukan, sungguh bukan  budaya kita bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan.

Penulis: Egi Kurniawan

Senin, 02 Juli 2018

Ridwan Kamil Nyoblos di Samping Rumah Botol


Foto: Egi Kurniawan
Babndung- Wali kota Bandung Ridwan Kamil bersama istri Atalia Praratya dan satu anak laki-lainya Emmiril Khan Mumatdz hadir di TPS (Tempat Pemungutan Suara) 21 pada Rabu, 09.30 WIB Cigadung, Kota Bandung. Kedatangannya disambut para wartawan, warga dan panitia yang sudah menanti sejak pagi, pasalnya orang nomor satu di kota Bandung ini telah terdaftar sebagai calon Gubernur Jawa Barat periode 2018-2023 yang pemilihannya dilaksanakan pada 27 juni 2018 ini.

Ridwan Kamil berhasil mencalonkan dirinya sebagai gubernur didampingi mantan bupati Tasik Malaya Uu Ruzhanul Ulum. Keinginannya sebagai Gubernur Jawa Barat sudah sekitar dua tahun lalu dengan berkampanye dan berkunjung di berbagai tempat di Jawa Barat. Partai politik pengusung Ridwan Kamil/Emil sebagai Gubernur Jawa Barat adalah partai PPP, PKB, Nasdem dan Partai Hanura serta ditambah partai baru PSI.
Sebagai orang pribumi Kota Bandung maka Emil mestinya mendapat dukungan penuh dari daerah asalnya ini. (RK)  Ridwan Kamil nomor urut satu memang sudah terkenal prestasinya dengan menjabat orang nomor satu di Kota Bandung ia mengubah kota menjadi lebih kreatif dan tertata dengan berbagai perubahan seperti membangun berbagai taman, tempat olahraga, gedung kreatif, trotoar dan fasilitas umum lainnya.
Uniknya lagi tempat pencoblosan suara di TPS 21 berada tepat disamping Rumah Botol milik RK dan dihibur oleh para cosplay, disana ada Captain American, Batman dan Iron man. Lebih uniknya lagi RK datang bersama istri dan anaknya mengganakan jersey berwarna merah menandakan dukungannya pada piala dunia yang bergulir 2018 ini. RK mengenakan jersey Spanyol, istrinya Atalia Portugal dan anaknya Emmiril berjersey Inggris.
Ternyata kontribusi RK tidak hanya itu, ketua RW 08 menyebutkan tim dari RK berkontribusi dengan mendekor tarup dengan bendera2 dubia dan hiasan lainnya yang terpasang di TPS 21 ini, tempat mencoblospun dibagi menjadi tiga bagian pertama, 424 kedua, 474 dan yang ketiga 512. Pengisi suara di TPS 21 ini disediakan untuk satu RW dan 6 RT di Kelurahan Cigadung kecamatan cibeunying kaler Kota Bandung.
Para wartawan media sudah siap siaga menyambut kedatangan RK ke TPS ini karena sebelumnya berbagai lembaga survey LSI (Lingkaran Surveey Indonesia seperti Indobarometer dan Charta Politika menempatkan pasangan Tindu (Ridwan Kamil- Ruzhanul Ulum) sebagai elektabilitas tertinggi diantara paslon lain yaitu diangka berbeda-beda sekitar 36% bersaing dengan paslon lainnya.

Jika melihat RK (Ridwan Kamil) selalu unggul dalam hitungan suara di berbagai TPS Kota Bandung jauh meninggalkan paslon lainnya. Bahkan pada pertengahan hari televisi Kompas telah merilis kuick count diangka sekitar 32% disusul oleh pasangan Asyik sekitar 29% pasangan Dedi sekitar 27% dan pasangan Hasanah sekitar 12%.

Penulis : Egi Kurniawan